Selasa, 13 Mei 2014

Busana Adat Pengantin Banjar,Kalimantan Selatan

Perkimpoian adat Banjar dipengaruhi oleh unsur dalam agama Islam, dalam perkimpoian Banjar nampak jelas begitu besar penghormatan terhadap posisi wanita. Hal itu merupakan penerapan dari ajaran Islam yang mengemukakan ungkapan “surga itu dibawah telapak kaki ibu” dan kalimat “wanita itu adalah tiang negara”. Acara demi acara yang dilaksanakan semuanya berpusat di tempat atau di rumah pihak calon mempelai wanita, pihak dari keluarga laki-laki yang datang menghormati kepada keluarga mempelai wanita.

Senin, 12 Mei 2014

Aruh Madihin

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Aruh Madihin adalah suatu upacara ritual oleh Pamadihinan yaitu pelaku kesenian Madihin, salah satu kesenian tradisional suku Banjar yang dilakukan dengan maksud untuk memperbarui tuah magis dari 'pulung' yang ada pada diri sang Pamadihinan.
Konon, Pulung harus diperbarui setiap tahun sekali, jika tidak, tuah magisnya akan hilang tak berbekas. Proses pembaruan Pulung dilakukan dalam sebuah ritus adat yang disebut Aruh Madihin.
Aruh Madihin dilakukan pada setiap bulan Rabiul Awal atau Zulhijah. Menurut Saleh dkk (1978:131), Datu Madihin diundang dengan cara membakar dupa dan memberinya sajen berupa nasi ketan, gula kelapa, 3 biji telur ayam kampung, dan minyak likat baboreh. Jika Datu Madihin berkenan memenuhi undangan, maka Pamadihinan yang mengundangnya akan kesurupan selama beberapa saat. Pada saat kesurupan, Pamadihinan yang bersangkutan akan menuturkan syair-syair Madihin yang diajarkan secara gaib oleh Datu Madihin yang menyurupinya ketika itu. Sebaliknya, jika Pamadihinan yang bersangkutan tidak kunjung kesurupan sampai dupa yang dibakarnya habis semua, maka hal itu merupakan pertanda mandatnya sebagai Pamadihinan telah dicabut oleh Datu Madihin. Tidak ada pilihan bagi Pamadihinan yang bersangkutan, kecuali mundur teratur secara sukarela dari panggung pertunjukan Madihin.


Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Aruh_Madihin

Rabu, 07 Mei 2014

Permainan Batewah - Kalimantan Selatan

1. Asal usul

Batewah berasal dari kata “tiwah”, yaitu suatu upacara yang dilakukan oleh penganut Kaharingan di pedalaman Kalimantan dalam rangka mengantarkan arwah kerabat yang meninggal ke surga. Perkiraan kata “tewah” berasal dari “tiwah” didasarkan pada adanya kesamaan bentuk permainan dengan salah satu bagian upacara. Dalam upacara tiwah, keluarga yang melaksanakannya membeli seekor kerbau besar atau sapi untuk dijadikan kurban. Selama upacara berlangsung, kurban diikat pada tongkat kayu dan seluruh keluarga mengelilinginya. Masing-masing anggota keluarga memegang tombak, kemudian melemparkannya ke kurban terus menerus sampai kurban tidak berdaya lagi. Setelah itu, baru disembelih untuk dimakan bersama.
Sedangkan dalam permainan batewah, yang menjadi sasaran adalah kayu yang disusun menyerupai susunan untuk api unggun (bukan binatang kurban). Dalam permainan ini, susunan kayu dilempari sampai roboh. Meskipun demikian, permainan ini tidak ada unsur religi (magisnya).

Senin, 05 Mei 2014

Tari Tradisional - Budaya Kalimantan Barat

 by ade muhlis , at 07.24
Setiap budaya tentu memiliki tarian tradisional, termasuk budaya di Kalimantan Barat. Ada beberapa tarian tradisional yang hingga kini masih dijaga kelestariannya. Berikut beberapa tarian tradisional yang ada di Kalimantan Barat. 
 

Budaya Kalimantan Selatan - Upacara Adat Maccera Tasi

by ade muhlis , at 09.39
Salah satu upacara budaya di Kalimantan Selatan yaitu Upacara Adat Maccera Tasi. Upacara Adat Maccera Tasi adalah sebuah upacara tradisional dalam masyarakat nelayan yang ada di Kalimantan Selatan. Upacara ini sudah ada sejak berabad-abad lama dan tetap dilakukan hingga sekarang secara turun temurun dalam kurun waktu setahun sekali. Dalam upacara ini, akan dilakukan penyembelihan hewan seperti kambing, ayam, atau kerbau di kawasan pantai. Lalu darah dari hewan tersebut akan dialirkan atau dilarungkan menuju ke laut. Tujuannya adalah memberikan darah untuk kehidupan yang ada di laut sehingga mereka akan mendapatkan rezeki yang berlimpah dari laut. Meskipun tradisi ini hampir sama dengan tradisi di daerah lain, tapi upacara ini memiliki hiburan tersendiri bagi masyarakat setempat. Sebelum dilakukan upacara ini, dilakukan dulu upacara lain yaitu Tampung Tawar. Upacara ini dilakukan untuk memohon berkah dari Tuhan Yang Maha Esa. Hari selanjutnya, dilakukan pelepasan perahu Barang yang membawa beberapa persembahan. Sesembahan ini dilepas ke laut secara beramai-ramai baik itu oleh suku Mandar, Bugis, maupun Banjar. Seluruh prosesi upacara ini melambangkan adanya keeratan serta kekeluargaan antar masyarakat. Selain upacara adat ini, biasanya akan diadakan juga hiburan kesenian daerah seperti hadrah, atraksi pencak silat, ataupun musik tradisional. Ada juga atraksi-atraksi lain seperti atraksi meniti tali yang dilakukan oleh suku Bajau. 
 
 
Sumber : http://budayaindonesiasatu.blogspot.com/2013/07/budaya-di-kalimantan-selatan-upacara.html

Seni Budaya dan Peninggalan Sejarah Provinsi Kalimantan Selatan

Indonesia adalah negeri yang begitu luas dengan latar belakang budaya yang sangat kuat. Masing-masing wilayah mempunyai bermacam adat, seni budaya yang berbeda-beda. Kalimantan Selatan adalah satunya, di provinsi ini tersimpan beragam seni budaya dan beragam peninggalan sejarah lainnya.
Seni Budaya Dan Peinggalan Sejarah Provinsi Kalimantan Selatan
Rumah Banjar/ pariwisatajbr.blogspot.com